Antoni Blog – Naluri alamiah manusia itu suka akan kesenangan. Maka sudah menjadi sifat dasarnya ketika menemui keadaan yang membosankan, seperti menunggu sesuatu, akan diisi dengan hal yang menyenangkan. Misalnya mendengarkan musik, main game online, membuka media sosial, dan lainnya.
Jika diurutkan, saya sendiri kerap membuka media sosial jika menemukan hal yang demikian. Namun jika seluruh notifikasi dibuka, beberapa hal yang perlu dikomentari sudah dilakukan, ya sudah. Maka pilihan selanjutnya yang nyaris tanpa batas hanya main game online.
Percaya atau tidak, nyaris semua game online Android yang populer sudah saya mainkan. Namun tak ada satupun yang bertahan begitu lama. Banyak notifikasi yang memberitahukan bahwa game tersebut sudah tak saya mainkan sekian bulan. Pilihan akhirnya ya dihapus.
Nostalgia Ding-Dong
Kebiasaan ini memang tak sejalan buat ‘gamer’ arcade tahun ’90-an seperti saya. Sebab pada masa itu, saya terbiasa membawa uang, menukarnya dengan koin, dan memilih berbagai permainan yang disukai. Jika bosan, ya pindah ke console arcade lainnya. Dan sebutannya ding-dong.
Saat saya kecil ada gedung bioskop yang bernama “Angkasa”, yang disulap menjadi gedung arcade dengan puluhan console didalamnya. Disitulah biasanya saya menghabiskan koin demi koin. Jika bosan dengan game yang satu, maka berpindah ke console lain dengan game yang berbeda.
Game ding-dong sebetulnya sederhana. Ia tak serumit game sekarang yang mengetengahkan game play kompleks dengan berbagai level dan karakter. Saat itu hanya seperti menguji ketangkasan semata. Sehingga peningkatan levelnya hanya berpindah dari lambat ke lebih cepat.
Tapi tak dipungkiri juga banyak yang sudah menerapkan karakter dengan kendali yang cukup rumit. Misalnya stick harus diarahkan ke bawah, kemudian tangan kanan menekan dua tombol hijau dan merah untuk mengeluarkan jurus tertentu.
Namun kemunculan game dengan jenis yang rumit itu, ternyata menandai akhir dari era ding-dong. Sebab ia digeser oleh console yang lebih ringkas, personal, dan canggih.
Game yang Sederhana
Kebosanan saya terhadap game-game kekinian yang punya game play dan karakter yang cukup kompleks, sebetulnya disebabkan karena game itu butuh keseriusan.
Buat saya yang hanya bermain game di waktu senggang atau sambil menunggu seseorang, maka kata “serius” itu tidak diperlukan. Itulah kenapa selain bosan, game itu juga tak lagi saya mainkan.
Lantas seperti apa game yang cocok buat orang-orang seperti saya?
1. Game yang tak perlu diinstal
Sangat menyenangkan jika bermain game hanya dengan cara mengunjungi sebuah situs kemudian mengklik tombol “play” saja. Tak perlu mengunduh file yang berat dan tak juga harus menginstalnya di smartphone.
2. Satu situs punya banyak game
Sisi positif lain adalah ketika situs yang dikunjungi itu punya game menarik yang sangat banyak. Rasanya kita seperti masuk ke gedung penuh ratusan ding-dong. Jika bosan dengan satu game, ya pindah saja ke game yang lain.
3. Kapasitasnya ringan
Biasanya ketika dimainkan lewat peramban seperti Chrome, kapasitasnya ringan sekali. Mungkin hanya perlu dimuat di awal saja, tapi tak akan sampai puluhan MB.
4. Gratis dan Tanpa Iklan
Jika dimainkan lewat peramban, tentu game ini mesti online. Nah, yang namanya online dengan embel-embel gratis biasanya bakal muncul banyak iklan. Adakah yang tak pakai iklan?
Untunglah jawabannya ada. Sudah banyak game, ringan, gratis, tanpa iklan pula. Nama situsnya Plays.org. Saya sudah mencobanya berkali-kali, dan memang semenyenangkan itu.
Game play yang dimainkan juga sangat sederhana. Kita tak perlu serius banget dalam memainkan game-nya. Namun tentu saja nyaris keseluruhan game yang disajikan memiliki potensi untuk meningkatkan adrenalin kamu.
Saya mencoba Super Spice Dash, sebuah game yang mengetengahkan bola nugget ayam yang menggelinding untuk mengumpulkan batu-batu emas. Kita diminta untuk bergeser untuk mengumpulkan emas itu dan melompat untuk menghindari lubang di jalur yang tersedia.
Serius, game itu sangat menarik dan memacu adrenalin, apalagi ketika levelnya semakin bertambah dan kecepatan nugget itu dalam bergulir semakin cepat. Tapi buat yang suka dengan tantangan matematika, silakan coba mainkan game Guardians: Defender of Mathematica.
Sejak pertama kali terbuka, game ini sudah menyuruh kita menyiapkan pensil dan kertas. Ya gunanya apa lagi kalau bukan buat menghitung. Dan sekadar catatan, selain bahasanya menggunakan bahasa Inggris, game ini juga cukup berat, sehingga untuk membukanya lumayan lama.
Tapi ya cukup sepadan dengan tampilan grafis yang disajikan. Game-nya juga sangat menantang. Dan inilah salah satu game edukatif dari Plays.org.
Total game di situs ini ada 182. Terdiri dari berbagai kategori, dari yang sangat klasik seperti tetris maupun Pacman, sampai yang punya grafis yang baik seperti game Guardians diatas.
Sekarang silakan temukan apa game favorit kamu dalam mengisi waktu luang.