Facebook resmi mengubah nama perusahaan induknya menjadi Meta. Nama tersebut terinspirasi dari kata metaverse, yang merujuk pada ruang virtual yang luas.
Perubahan nama ini hanya terjadi pada perusahaan induk saja. Nama Facebook tetap digunakan sebagai aplikasi media sosial dan menjadi salah satu anak perusahaan di samping Instagram dan WhatsApp. Bedanya, kini Facebook tidak menjadi merek menyeluruh.
Perubahan nama juga akan dilakukan pada kode saham perusahaan. Per 1 Desember mendatang saham perusahaan ini diperdagangkan dengan kode MVRS.
Perubahan nama ini menjadi bagian dari upaya untuk merombak reputasi Facebook dan memperbaiki imejnya. Mulai dari informasi tentang platformnya, kegagalan moderasi konten, dan pengungkapan tentang efek negatif produknya terhadap kesehatan mental beberapa pengguna.
Perusahaan juga mengganti logo perusahaannya. Hal ini sudah dilakukan di kantor pusatnya di California, saat logo gambar jempol ke atas diganti dengan logo barunya berupa tanda biru tak terhingga.
Asal tahu saja, bukan cuma Facebook, sejumlah perusahaan besar pun telah mengubah merek mapan selama bertahun-tahun. Kentucky Fried Chicken mempersingkat namanya menjadi KFC, merek mobil Jepang Datsun menjadi Nissan.
Beberapa perubahan nama ini pun ada diikuti dengan sebuah skandal atau kontroversi. ValuJet misalnya, yang mengubah namanya menjadi AirTran setelah salah satu pesawatnya jatuh pada tahun 1996.
Perubahan nama lainnya dimaksudkan untuk mencerminkan ambisi perusahaan yang lebih luas. Seperti Snapchat berganti nama menjadi Snap pada tahun 2016 untuk mencerminkan terjunnya ke perangkat keras. Lalu Google merestrukturisasi perusahaan dengan nama baru Alphabet dan berencana untuk mengembangkan berbagai divisi bisnis.