Jakarta, Antoni Blog – Indosat Ooredoo pada jaringan 5G yang sudah digelar tercatat memiliki pertumbuhan adopsi Device 5G yang cukup signifikan.
Director & Chief Strategy and Innovation Officer Indosat Ooredoo, Arief Musta’in menyebut populasi pertumbuhan 5G device di network Indosat Ooredoo itu berjalan siginifikan.
“Dalam hitungan bulan saja adopsi 5G populasinya itu rata-rata nasional ada 41 persen, di pulau Jawa itu rata-rata petumbuhannya 43 persen, di luar pulau Jawa pun para pelanggan kita sebenarnya juga bertumbuh, mereka telah memiliki device yang 5G ready,” kata Arief, dalam ajang diskusi akhir tahun bertajuk ‘Menata Bisnis Telekomunikasi, dari Pandemi ke Endemi’, Kamis (2/12).
Sehingga melihat potensi pertumbuhan tersebut, Indosat Ooredoo meyakini dapat mempercepat laju 5G Indonesia kedepan.
“Kami optimis tahun depan melalui kesiapaan seluruh ekosistem penunjang pada 5G, bisa mempercepat 5G take off di Indonesia,” lanjutnya.
Kendati demikian, kunci laju 5G pada giliranya ada di digital infrastruktur yang akan menciptakan value creation.
“Ini akan menjadi tema yang terus bergulir, stage pertama akan berada di kesiapan digital talent, kesiapan digital infrastruktur, dan dalam konteks digital value creation tentu menunggu kebijakan, regulasi, dan investasi untuk membuat 5G Indonesia take off,” tandasnya.
Sekedar tambahan di penghujung tahun, Indosat Ooredoo secara resmi telah merilis layanan komersil 5G-nya di Kota Makassar, dan sekaligus menjadi kota ke 4 yang menerima jaringan super cepat ala operator yang segera melebur dengan 3 Indonesia ini, menyususl Solo, Jakarta dan Surabaya itu.
Indosat Ooredoo untuk menggelar 5G memanfaatkan pita frekuensi 1,8 GHz (1.800 MHz). Pada frekuensi tersebut, operator yang identik dengan warna kuning-merah ini memiliki total lebar pita 2×22,5 MHz, di mana 20 MHz digunakan untuk 5G.
Dan tentu frekuensi yang dimiliki akan bertambah lega, ketika upaya mergernya dengan Hutchison 3 Indonesia berjalan mulus. Meskipun ada syarat mengembalikan frekuensi sebesar 2×5 MHz FDD (Frequency Division Duplexing) di spektrum 2,1 GHz (2100 MHz), pengurangan tersebut sama sekali tidak memiliki pengaruh yang berarti bagi Indosat Ooredoo Hutchison (IOH).
Sehingga gabungan pita frekuensi Indosat Ooredoo-Hutchison 3 Indonesia jika langsung digabungkan itu di 1,8 GHz ada 2×30 MHz, sedangkan di 2,1 GHz 2×30 MHz. Jika dibandingkan XL Axiata pada frekuensi 1,8 GHz yaitu 2×20 MHz, 2,1 GHz memiliki 2×15 MHz. Sedangkan Telkomsel memiliki frekuensi 1,8 GHz 2×22,5 MHz, dan pada 2,1 GHz 2×15 MHz.
The post Populasi Adopsi Device 5G di Jaringan Indosat Ooredoo Tumbuh 41 Persen appeared first on Antoni Blog.
.