Jakarta, Antoni Blog – Bukalapak mengumumkan kinerja keuangan untuk kuartal ketiga yang berakhir pada 30 September 2021. Pendapatan Bukalapak pada 3Q21 tumbuh menjadi Rp484 miliar dan menelan kerugian menjadi Rp1,1 triliun pada 9M21.
Perseroan menunjukkan pertumbuhan yang positif; dimana Total Processing Value (TPV) selama kuartal ketiga tahun 2021 (3Q21) tumbuh sebesar 45% dan pada 9 bulan pertama tahun 2021 (9M21) tumbuh 51% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi Rp31,2 triliun pada 3Q21 dan Rp87,9 triliun pada 9M21.
Pertumbuhan TPV Perseroan didukung oleh peningkatan jumlah transaksi sebesar 25% dan kenaikan sebesar 21% pada Average Transaction Value (ATV) sepanjang 9 bulan pertama di 2020 (9M20) sampai dengan 9M21.
Mitra Bukalapak merupakan penggerak utama pertumbuhan Perseroan; dimana TPV Mitra pada 3Q21 dan 9M21 masing-masing bertambah sebesar 129% menjadi Rp16,0 triliun dan 179% menjadi Rp40,0 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada akhir September 2021, jumlah Mitra yang telah terdaftar mencapai 10,4 juta, meningkat dari 6,9 juta pada akhir Desember 2020.
Pendapatan Bukalapak pada 3Q21 tumbuh sebesar 58% dari tahun sebelumnya, menjadi Rp484 miliar, dan pendapatan 9M21 tumbuh 42% dari tahun sebelumnya menjadi Rp1,3 triliun.
Dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020, pendapatan Mitra Bukalapak pada 3Q21 tumbuh sebesar 258% menjadi Rp206 miliar, meningkat 42% dibandingkan 2Q21, sementara pendapatan pada 9M21 untuk Mitra Bukalapak tumbuh sebesar 298% menjadi Rp496 miliar.
Pada periode 3Q21, beban operasional meningkat 27% YoY; sedangkan pada periode 9M21, beban operasional hanya meningkat 4% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, dikarenakan berbagai inisiatif baru yang diluncurkan oleh Bukalapak.
Bukalapak juga berhasil menekan kerugian Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA)-nya. Kerugian EBITDA pada 9M21 15% lebih baik dibandingkan periode yang sama di tahun lalu, dengan rasio kerugian EBITDA terhadap TPV yang membaik menjadi 1.2% di 9M21, dari 2.2% pada periode yang sama tahun lalu.
Bukalapak mampu menekan kerugian operasionalnya sebesar 13% menjadi Rp1,2 triliun di 9M21 dari Rp1,4 triliun pada 9M20. Pada 9M21, Perseroan berhasil mengurangi kerugian bersihnya sebesar 19% menjadi Rp1,1 triliun, dari Rp1,4 triliun pada 9M20.
Di samping peningkatan efisiensi yang diiringi dengan pertumbuhan yang kuat, Bukalapak juga memiliki permodalan yang kuat dengan posisi kas Perseroan sebesar Rp 23,6 triliun pada akhir September 2021.
The post Laporkan Kinerja Keuangan Q3-2021, Pendapatan Bukalapak Capai Rp484 Miliar, Rugi Rp1,1 Triliun appeared first on Antoni Blog.
.