Ekonomi – Investasi saham kini marak dijajah oleh investor milenial tanah air. Apalagi investor milenial juga mengetahui dengan modal awal Rp100 ribu, mereka sudah bisa membeli saham-saham yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Generasi muda atau kaum milenial berusia 20–40 tahun diketahui mendominasi hingga 80% dari total 4,6 juta investor sampai akhir 2020. Terlebih, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan pergerakan pasar modal terlihat semakin dinamis.
Apalagi, munculnya beragam financial technology (fintech) yang menawarkan kemudahan berinvestasi sangat berpengaruh besar untuk mendorong minat generasi milenial yang telah akrab dengan teknologi.
Maka itu, Co-Founder Investor Muda, Robert Djufri punya tips untuk para investor milenial agar investasi di masa sulit seperti pandemi dan PPKM ini tak sia-sia. Namun, setiap keputusan dalam investasi tetap tanggung jawab pribadi.
- Lihat kembali tujuan investasi, supaya para investor bisa menyusun rencana kembali agar tujuannya tercapai.
- Kalau saat ini Anda dalam kondisi tidak tenang, tidak bisa tidur, dan hanya memikirkan market, artinya investor harus segera keluar. Karena investasi seperti itu tidak baik untuk mental dan kesehatan.
- Diversifikasi itu penting. Gunanya untuk meminimalisir kerugian yang besar.
- Bisa jadi saat ini adalah opportunity. “Warren Buffet bilang, ‘peluang terbaik untuk mengerahkan modal adalah ketika segalanya sedang turun', tapi tetap disesuaikan sama profil risiko Anda ya,” kata Robert.
- Ikuti komunitas saham seperti Investor Muda. Biasanya berada dalam komunitas bisa membuat kita lebih percaya diri menghadapi market, karena akan bisa saling menguatkan.
Komunitas Investor Muda juga menekankan tiga hal yang harus kalian miliki untuk menghasilkan uang dari saham, di antaranya:
– Vision atau penglihatan untuk melihat saham yang bagus
– Courage atau keberanian untuk membeli dan menjual saham
– Patience atau kesabaran untuk menghasilkan keuntungan