Konten pilar adalah fondasi dasar dari konten kita yang mampu memberikan jawaban detail pada setiap pertanyaan yang diajukan atau dicari oleh audiens. Lebih khususnya hal ini didesain untuk memberikan value kepada audiens dan pada akhirnya berakibat pada kenaikan peringkat pada mesin pencari seperti Google.
Rand Fishkin dari Moz mendefinisikannya sebagai konten yang 10 kali lebih baik dari rangking tertinggi suatu keyword.
Lebih lanjut, berikut adalah keuntungan dari memanfaatkan pillar content:
- Semakin bermanfaat dan berkualitas konten kita, maka waktu audiens untuk berada di website dan platform kita akan semakin lama.
- Ketika kita memberikan konten yang baik dan konsisten melakukannya, besar kemungkinan website kita akan menjadi tempat utama untuk mencari informasi sehingga distraksi dari pesaing akan bisa kita atasi dengan sendirinya.
- Konten yang baik akan mendapatkan dua hal: direferensikan oleh website lain atau dipromosikan oleh audiens kita kepada circle-nya.
- Pillar content biasanya akan menghasilkan konten yang evergreen, sehingga konten tersebut tidak akan lekang oleh waktu.
- Pada akhirnya, dengan semakin banyak pengunjung, semakin banyak direferensikan, maka akan semakin mudah konten kita berada di halaman depan pencarian.
Menarik bukan?
Tapi ternyata tidak semua orang bisa melakukannya dengan baik.
Nah, untuk kalian yang mau tau bagaimana formula rahasianya, berikut adalah 5 tips dan trik yang bisa kalian implementasikan dalam membuat pillar content:
2. Mengetahui Urgensi dan Touch Point dari Target Audiens
Setelah kita mengetahui perkiraan melalui analisa dengan seo siapakah orang-orang yang akan menjadi pengunjung, pembaca dan penikmat konten kita, perlu bagi kita untuk mengetahui lebih dalam mengenai apa permasalahan yang biasanya dihadapi, apa yang mereka harapkan dan bagaimana cara menyentuh emosi serta logika mereka. Itu semua yang akan menentukan topik-topik untuk konten pilar kita ke depannya.
Untuk melakukannya, ada beberapa pertanyaan yang bisa diajukan:
- Apakah kita berada dalam demografi audiens kita?
Jika demikian, maka akan sangat mudah. Berkaca, refleksi dan tanyakan pada diri sendiri mengenai apa yang kita suka, kita inginkan dan gunakan itu semua sebagai pillar content yang bisa menjawab pertanyaan tersebut.
- Apa yang biasanya audiens bicarakan atau cari di media sosial?
Ternyata kita bukanlah bagian dari demografi audiens kita. Tidak perlu khawatir, kita tetap bisa memonitor melalui platform media sosial dan juga search engine. Lakukan analisis secara mendalam mulai dari hashtag, keyword atau melalui fitur advanced search dari media sosial tersebut. Dan dari sana identifikasi mengenai konten apa yang paling mendapat perhatian.
- Bagaimana pillar content dari kompetitor kita?
Cara lain dan paling mudah untuk dilakukan adalah dengan melihat ke dalam kompetitor kita sendiri. Karena pastinya mereka juga membuat konten yang bisa memancing target audiens kita. Gunakan prinsip Amati, Tiru dan Modifikasi (ATM) di dalam konten yang mereka buat. Lebih jauh, lihatlah pola konten di luar industri kita yang berhasil dan gunakan itu sebagai dasar untuk mengaplikasikannya pada konten kita. Ini sangat berguna untuk membuat kita menjadi berbeda meskipun menyajikan konten yang sama dengan kompetitor.
4. Lakukan Promosi Secara Konsisten dan Persisten
Sebaik-baiknya konten yang dibuat, akan sulit jika tidak disebarkan secara konsisten. Terlalu banyak konten sejenis di luar sana, sehingga kita harus berpikir bagaimana cara terbaik agar konten yang sudah kita buat dengan sebaik-baiknya ini bisa dilihat.
Beberapa hal yang bisa dilakukan:
- Pastikan antar platform memiliki link yang saling terkoneksi. Kita tidak pernah tau dari mana audiens pertama kali akan mengetahui kita.
- Sebarkan ke teman terdekat, jangan ragu untuk meminta evaluasi dan bantuan untuk menyebarkannya juga. Jika memiliki grup atau komunitas, lakukan hal tersebut secara konsisten namun hindari untuk terkesan spam di grup tersebut.
- Jika memiliki budget, lakukan investasi melalui ads atau influencer untuk mengakselerasi konten kita dapat dilihat oleh lebih banyak orang lagi.
- Jangan lupakan e-mail marketing untuk menjaga audiens tetap update dengan konten terbaru kita.
Promosikan konten yang sama beberapa kali pada interval waktu yang tidak terlalu jauh untuk memastikan sebanyak mungkin orang melihat informasi tersebut.