Dokumen lamaran pekerjaan memiliki fungsi yang amat penting di tengah persaingan kerja yang semakin keras. Tingginya kualitas berbagai berkas yang kamu sajikan kepada perusahaan akan memudahkan jalanmu untuk bisa diterima.
Lalu, apa saja dokumen yang perlu kamu siapkan? Mengapa berbagai file itu penting bagi perusahaan? Bagaimana pula cara melampirkannya?
Semuanya akan dijawab secara tuntas dalam artikel ini. Simak baik-baik dan dapatkan manfaatnya!
1. Surat Lamaran Pekerjaan
Surat lamaran kerja merupakan surat yang berfungsi sebagai pengantar maksudmu. Dengan surat inilah, kamu berupaya untuk menautkan diri dengan perusahaan sehingga berjodoh.
Apa isi dari surat ini?
Pada intinya, surat ini berisi maksud, tujuan, sekaligus harapan yang kamu berikan kepada pemberi kerja.
Di dalamnya kamu mengenalkan secara singkat siapa dirimu? Pekerjaan apa yang kamu lamar? Darimana kamu mendapatkan informasi tentang lowongan pekerjaan yang dimaksud?
Jika penyerahan lamaran dilakukan secara offline, kamu bisa menuliskannya dengan cara tulis tangan atau mengetik lalu dicetak.
Sedangkan apabila online, kamu bisa menyiapkan dalam bentuk soft file atau note untuk di salin ke body email. Tentu saja tergantung permintaan perusahaan.
2. CV (Curriculum Vitae)
Ada jarak yang memisahkan kamu dengan perusahaan. Selain kamu tak kenal mereka sebelumnya, mereka juga sama denganmu.
Siapa kamu beraninya melamar pekerjaan?
Agar pertanyaan pemberi kerja terjawab, kamu perlu menjelaskan profilmu melalui dokumen yang bernama CV lamaran kerja.
CV ini adalah dokumen yang isinya data umum meliputi:
- Nama lengkap
- Alamat
- Tempat tanggal lahir
- Nomor atau kontak yang bisa dihubungi
Selain itu, disertakan juga informasi tentang perjalanan hidupmu. Baik dalam pendidikan, pengalaman kerja, organisasi, serta skill yang sudah kamu kuasai.
Kata orang, tak kenal maka tak sayang. Mudah-mudahan saja dengan perkenalanmu lewat CV perusahaan akan menyayangi dan menerima maksud baikmu.
3. Bukti KTP dan KK
Setiap perusahaan pasti akan merasa kecolongan jika meloloskan pegawai yang identitasnya palsu.
Orang-orang dengan identitas palsu ini biasanya punya rekam jejak yang tak bagus. Bisa jadi karena ia termasuk daftar pencarian orang (DPO) polisi, pemilik hutang yang besar, atau bisa jadi buronan mertua.
Maka dari itu, perusahaan membutuhkan bukti identitas resmi bahwa pelamar kerja adalah manusia baik-baik.
Untuk lamaran offline, KTP dan KK yang disiapkan adalah hasil fotocopy. Adapun untuk dilampirkan dalam berkas lamaran kerja online, kamu bisa siapkan foto atau dokumen pdf hasil scan. Hal ini tergantung yang diminta pemberi kerja.
4. Pas Foto Paling Baru
Perusahaan tertentu sangat mungkin menjadikan tampilan fisik sebagai standar untuk bisa ikut bekerja dalam timnya. Biasanya, bahasa yang digunakan bukan ganteng, tapi good looking.
Andaikata tidak, mereka juga perlu tahu bahwa kamu punya penampakan layaknya manusia. Bukan genderuwo atau makhluk jadi-jadian lainnya.
Oleh karena itu, kamu juga perlu melampirkan foto yang membuktikannya.
Jika kamu melamar kerja secara langsung, maka yang disiapkan pas foto yang sudah dicetak. Ukurannya biasanya 3×4 atau 4×6. Umumnya perusahaan punya permintaan yang berbeda.
Bagaimana jika online? Lebih sederhana. Kamu hanya perlu menyiapkan soft file pas foto tanpa perlu mencetaknya.
Faktanya, ada juga pemberi kerja yang mensyaratkan foto biasa (bukan pas foto). Jika demikian, maka siapkan foto yang sopan dan menunjukan karaktermu. Foto dengan pose melet-melet atau bergaya metal sebaiknya cukup disimpan di dalam dompet saja.
5. Bukti Ijazah dan Transkrip (Jika Sarjana/Master/Doktor)
Meskipun misalnya di sekolah atau kampus kamu banyak main dan ngelamunnya, tapi ijazah yang diberikan kedua pihak itu tetaplah hal yang penting.
Kamu juga perlu melampirkannya bersama berkas lamaran kerja online atau offline lainnya.
Bagi perusahaan yang memintanya, hal tersebut bisa menjadi bukti bahwa kamu adalah pelamar yang terpelajar. Selain itu, ini juga meminimalisir potensi overclaim sebagian orang yang ngaku-ngaku sarjana tapi ijazahnya palsu.
Sebagian perusahaan memberi syarat agar ijazahnya dilegalisir. Maka jika ijazah atau transkrip legalisir milikmu stoknya habis, silahkan minta ulang kepada pihak terkait.
Untuk pelamar offline, kamu bisa menyerahkan cetak fotocopy-nya. Sedangkan untuk pelamar online, yang disiapkan adalah file hasil scan dalam bentuk gambar atau pdf.
6. Sertifikat
Di dalam CV, mungkin kamu menyebutkan pernah kursus di tempat A atau tempat B. Kamu juga bisa jadi mengaku punya skill yang oke dalam bidang ini dan itu.
Nah, agar tak dikira orang yang halu, kamu bisa meyakinkan pemberi kerja dengan melampirkan berbagai sertifikat yang sudah didapat.
Contoh sertifikat pendukung untuk melamar kerja antara lain sertifikat kursus komputer, kursus desain, workshop internet marketing, dan yang lainnya.
Pastikan bahwa lembaga-lembaga yang memberikan berbagai sertifikat itu adalah lembaga resmi. Setidaknya, mereka berbadan hukum dan diakui oleh negara.
Semakin kredibel tempat kamu melakukan menimba ilmu dan mengasah skill, maka nilai sertifikat semakin tinggi di mata pemberi kerja.
7. Portofolio
Selain dengan sertifikat, skill juga bisa ditunjukan dengan portofolio.
Portofolio merupakan dokumen yang berisi karya dan hasil kerjamu dalam bidang yang hendak kamu lamar.
Jika kamu mengaku punya skill desain grafis namun tak pernah sekolah atau kursus resmi di bidang tersebut, kamu bisa melampirkan karya-karya terbaikmu. Hal ini akan sangat membantu.
Bahkan, sebagian pemberi kerja ada yang lebih memperhatikan portofolio ketimbang berlembar-lembar ijazah dan sertifikat. Portofolio dianggap lebih otentik untuk menunjukan kemampuan.
Namun jika kamu melampirkan ijazah, kursus, dan portofolio berkualitas yang linear, itu jelas menjadi paket combo. Rasio untuk lanjut ke tahap selanjutnya akan menjadi lebih besar.
8. Bukti Pengalaman Kerja
Poin kedelapan adalah dokumen yang penting bagi perusahaan untuk menyeleksi pelamar yang jumlahnya banyak.
Harus disadari, bahwa banyak pemberi kerja yang senang jika pelamarnya punya pengalaman kerja di tempat yang lain. Hal ini menunjukan bahwa pelamar bukan hanya sudah belajar, namun juga sudah pernah menerapkan ilmunya dalam tim kerja.
Jika dari perusahaan sebelumnya kamu tak punya masalah (keluar bukan karena dipecat), kamu bisa meminta surat paklaring. Surat ini adalah surat yang menjelaskan bahwa kamu pernah bekerja disana.
Kamu bisa mengirimkan berkas ini dalam urutan berkas lamaran kerja yang disiapkan untuk menaikan daya tawar.
9. SKCK
Sangat beresiko bagi sebagian perusahaan untuk memasukan mantan pelaku kriminal dalam timnya.
Maka dari itu, sebagian dari mereka juga meminta pelamar menyiapkan SKCK atau Surat Keterangan Catatan Kepolisian. Untuk mendapatkannya, kamu bisa langsung datang ke Polsek tempatmu tinggal.
10. Surat Keterangan Sehat
Selain SKCK, seringkali juga ditemukan pemberi kerja yang meminta dokumen ini.
Keterangan sehat yang dimaksud bisa beragam. Bisa dalam artian bebas buta warna, tidak punya riwayat penyakit berat, dan sebagainya.
Kamu bisa mendapatkannya di Rumah Sakit atau Puskesmas.
Seluruh dokumen lamaran pekerjaan di atas perlu kamu siapkan sebagai bentuk usaha maksimal untuk bisa mendapatkan kerja. Jika semua sudah disiapkan dengan baik, selanjutnya panjatkan harapanmu dalam doa kepada Sang Maha Kuasa.